Selasa, 30 September 2014

Tantangan Pemuda-Pemudi Islam dalam Menegakkan Syariat

Assalamu'alaikum sobat pembaca..

Disini saya akan menjelaskan mengenai tantangan-tantangan yang harus kita hadapi sebagai pemuda-pemudi islam dalam menegakkan agama kita sesuai dengan opini saya. ini saya tulis berdasarkan observasi saya selama beberapa bulan dilingkungan sekitar saya.

 Hidup di dunia ini adalah suatu hadiah dari Tuhan yang semestinya kita jalani dengan penuh tanggung jawab. Kebiasaan yang telah saya jalani selama ini dengan adanya peraturan mengikat yang sudah jadi habitual action dalam kehidupan saya serta saya jadikan prinsip dalam hidup menjadi sesuatu yang menantang untuk dipertahankan. Pergaulan "bebas" yang sudah menjadi hal biasa seakan sudah keterlaluan sampai-sampai melupakan syariat dan menggantinya dengan kebiasaan.

Al-Qur'an is core of our life. Al-Qur'an menjadi titik penguat yang jika kita tinggalkan maka kehidupan kita tidak akan berguna dan  hanya menanti kebinasaan yang berujung pada penyesalan.
Sudah jelas dijelaskan dalam Surah An-Nisa' tentang siapa saja yang menjadi muhrim kita sehingga sah bagi kita untuk menyentuhnya. Example given are our mother, our father, brother, sister. I never find that our friend from the other mother and father is our muhrim. Bahkan saudara sepupu kita saja itu bukan muhrim kita. Syarat wudhu kita akan batal ketika kita menyentunya.

Ini adalah salah satu yang mulai pudar lebih-lebih dikalangan pemuda. Sesuatu yang dianggap remeh tapi membawa efek besar dalam kehidupan kita. Ketika apa yang telah tercantum dalam Al-Qur'an mulai diremehkan maka akan terbentuk kehidupan yang menyimpang dari syariat. Banyak dari pemuda yag mengganngap kita semua sama baik laki-laki dan wanita dan tidak ada penghalang diantaranya. Tidak kah kaliah ingatb ada suatu hadis yang menyatakan "Jika saja kepalamu ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik daripada kau menyentuh wanita yang tidak halal bagimu."

Why i wrote my opinion here? I want to give you lesson that we are Muslim. Sudah menjadi kewajiban kita untuk berperilaku sesuai yang telah diperintahkan kepada kita. Tidak hanya memenuhi kewajiban solat lima waktu dan puasa pada bulan ramadhan.Tingkah laku kita harus mencerminkan dari apa yang kita yakini, dari apa yang kita pedomani.

Revoulsi Islam harus benar-benar dilakukan. Mengembalikan saudara-saudara kita ke jalan yang telah disediakann oleh Allah tentunya dengan cara-cara yang telah diajarkan dalam syariat. Bukannya kita merasa paling benar tapi kita bersama-sama mencari kebenaran. Dan akan menjadi bom mematikan ketika ada maksiat dan kita tidak ada usaha untuk menghentikannya. Saya mengutip salah satu hadist yang terdapat dalam kitab Arba'in Nawawiyah. Jika kita melihat kesalahan/maksiyat maka ubahlah dengan tanganmu(kekuasaanmu), jika tidak mampu maka dengan lisanmu jika tidak mampu maka dengan hatimu (tidak mengikutinya) dan itu adalah selemah-lemahnya iman.

Wallahu a'lam bis sowab..
Semoga ada manfaat dan perubahan yang akan kita lakukan.

0 komentar:

Posting Komentar