Rabu, 26 Februari 2014

Kewajiban Manusia terhadap Allah


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Manusia mempunyai akal untuk berfikir dan hawa nafsu untuk dihindari. Manusia pun telah diberi kontrak oleh Allah untuk hidup di dunia dengan gaji yang selalu dapat bonus berlebih. Mulai dari udara, rezeki, makanan, minuman, dan kebutuhan yang lainnnya. Dan konsekuensi diciptakan manusia oleh Allah tidak lain hanya untuk beribadah kepada-Nya sesuai dengan firman Allah yang tertuang dalam QS. Az-Zariyat ayat 56.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Sudah bisa kita pahami mengenai hak seorang manusia kepada Tuhan-Nya, karena itulah yang banyak dituntut manusia sebagai pengharapan timbal balik dari usaha yang dilakukannya. Dan banyak pula manusia yang hanya meminta hak tanpa melaksanakan kewajiban atau melalaikannya. Jika dilihat dari sisi proporsional seharusnya antara keawajiban dan hak itu harus seimbang.
Berikut ini adalah uraian mengenai kewajiban manusia kepada Allah:
1.      Beribadah kepada-Nya
Seperti yang tertuang dalam firman Allah dia atas manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah. Kerja, mencari ilmu, jihad itupun bernilai ibadah. Dan semua hal dapat dikatakan  ibadah atau amal yang solih jika ada iman dalam diri pelakunya, ada niat yang ikhlas untuk mencari ridho Allah dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
2.      Bersyukur
Sudah menjadi adab sopan santun ketika kita menerima sesuatu berupa bantuan, hadiah kemudian kita mengucapkan terima kasih. Dan sudah selayaknya manusia mengucapkan tahmid atas semua yang telah diberikan oleh Allah kepadanya sebagai bentuk pujian untuk Tuhan yang Maha Pengasih. Cara-cara bersyukur yang dapat kita lakukan,
-          Syukur dengan lisan, mengucapkan tahmid.
-          Syukur dengan perbuatan, menggunakan anggota badan untuk banyak beribadah denga amalan solihah.
-          Syukur dengan amal, berbagi rizki dengan sesama karena rizki yang kita terima itu tersimpan hak-hak orang yang membutuhkan di dalamnya.
3.      Khauf
Secara bahasa khauf berarti takut. Dalam KBBI, khauf adalah kata benda yang memiliki arti ketakutan atau kekhawatiran. Khawatir sendiri merupakan kata sifat yang bermakna takut (gelisah, cemas) terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Sedangkan takut adalah kata sifat yang memiliki beberapa makna seperti, merasa gentar menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Jadi khauf berarti perasaan gelisah atau cemas terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti.


0 komentar:

Posting Komentar