UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Berikut ini adalah nama-nama fakultas yang ada di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta :
1. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
2. Fakultas Humaniora
3. Fakultas SAINTEK
4. Fakultas Tarbiyah
5. Fakultas Syari'ah
6. Fakultas Usluhuddin
7. Fakultas Dakwah
8. Fakultas Pascasarjana
Selasa, 16 Desember 2014
Selasa, 30 September 2014
Tantangan Pemuda-Pemudi Islam dalam Menegakkan Syariat
Assalamu'alaikum sobat pembaca..
Disini saya akan menjelaskan mengenai tantangan-tantangan yang harus kita hadapi sebagai pemuda-pemudi islam dalam menegakkan agama kita sesuai dengan opini saya. ini saya tulis berdasarkan observasi saya selama beberapa bulan dilingkungan sekitar saya.
Hidup di dunia ini adalah suatu hadiah dari Tuhan yang semestinya kita jalani dengan penuh tanggung jawab. Kebiasaan yang telah saya jalani selama ini dengan adanya peraturan mengikat yang sudah jadi habitual action dalam kehidupan saya serta saya jadikan prinsip dalam hidup menjadi sesuatu yang menantang untuk dipertahankan. Pergaulan "bebas" yang sudah menjadi hal biasa seakan sudah keterlaluan sampai-sampai melupakan syariat dan menggantinya dengan kebiasaan.
Al-Qur'an is core of our life. Al-Qur'an menjadi titik penguat yang jika kita tinggalkan maka kehidupan kita tidak akan berguna dan hanya menanti kebinasaan yang berujung pada penyesalan.
Sudah jelas dijelaskan dalam Surah An-Nisa' tentang siapa saja yang menjadi muhrim kita sehingga sah bagi kita untuk menyentuhnya. Example given are our mother, our father, brother, sister. I never find that our friend from the other mother and father is our muhrim. Bahkan saudara sepupu kita saja itu bukan muhrim kita. Syarat wudhu kita akan batal ketika kita menyentunya.
Ini adalah salah satu yang mulai pudar lebih-lebih dikalangan pemuda. Sesuatu yang dianggap remeh tapi membawa efek besar dalam kehidupan kita. Ketika apa yang telah tercantum dalam Al-Qur'an mulai diremehkan maka akan terbentuk kehidupan yang menyimpang dari syariat. Banyak dari pemuda yag mengganngap kita semua sama baik laki-laki dan wanita dan tidak ada penghalang diantaranya. Tidak kah kaliah ingatb ada suatu hadis yang menyatakan "Jika saja kepalamu ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik daripada kau menyentuh wanita yang tidak halal bagimu."
Why i wrote my opinion here? I want to give you lesson that we are Muslim. Sudah menjadi kewajiban kita untuk berperilaku sesuai yang telah diperintahkan kepada kita. Tidak hanya memenuhi kewajiban solat lima waktu dan puasa pada bulan ramadhan.Tingkah laku kita harus mencerminkan dari apa yang kita yakini, dari apa yang kita pedomani.
Revoulsi Islam harus benar-benar dilakukan. Mengembalikan saudara-saudara kita ke jalan yang telah disediakann oleh Allah tentunya dengan cara-cara yang telah diajarkan dalam syariat. Bukannya kita merasa paling benar tapi kita bersama-sama mencari kebenaran. Dan akan menjadi bom mematikan ketika ada maksiat dan kita tidak ada usaha untuk menghentikannya. Saya mengutip salah satu hadist yang terdapat dalam kitab Arba'in Nawawiyah. Jika kita melihat kesalahan/maksiyat maka ubahlah dengan tanganmu(kekuasaanmu), jika tidak mampu maka dengan lisanmu jika tidak mampu maka dengan hatimu (tidak mengikutinya) dan itu adalah selemah-lemahnya iman.
Wallahu a'lam bis sowab..
Semoga ada manfaat dan perubahan yang akan kita lakukan.
Disini saya akan menjelaskan mengenai tantangan-tantangan yang harus kita hadapi sebagai pemuda-pemudi islam dalam menegakkan agama kita sesuai dengan opini saya. ini saya tulis berdasarkan observasi saya selama beberapa bulan dilingkungan sekitar saya.
Hidup di dunia ini adalah suatu hadiah dari Tuhan yang semestinya kita jalani dengan penuh tanggung jawab. Kebiasaan yang telah saya jalani selama ini dengan adanya peraturan mengikat yang sudah jadi habitual action dalam kehidupan saya serta saya jadikan prinsip dalam hidup menjadi sesuatu yang menantang untuk dipertahankan. Pergaulan "bebas" yang sudah menjadi hal biasa seakan sudah keterlaluan sampai-sampai melupakan syariat dan menggantinya dengan kebiasaan.
Al-Qur'an is core of our life. Al-Qur'an menjadi titik penguat yang jika kita tinggalkan maka kehidupan kita tidak akan berguna dan hanya menanti kebinasaan yang berujung pada penyesalan.
Sudah jelas dijelaskan dalam Surah An-Nisa' tentang siapa saja yang menjadi muhrim kita sehingga sah bagi kita untuk menyentuhnya. Example given are our mother, our father, brother, sister. I never find that our friend from the other mother and father is our muhrim. Bahkan saudara sepupu kita saja itu bukan muhrim kita. Syarat wudhu kita akan batal ketika kita menyentunya.
Ini adalah salah satu yang mulai pudar lebih-lebih dikalangan pemuda. Sesuatu yang dianggap remeh tapi membawa efek besar dalam kehidupan kita. Ketika apa yang telah tercantum dalam Al-Qur'an mulai diremehkan maka akan terbentuk kehidupan yang menyimpang dari syariat. Banyak dari pemuda yag mengganngap kita semua sama baik laki-laki dan wanita dan tidak ada penghalang diantaranya. Tidak kah kaliah ingatb ada suatu hadis yang menyatakan "Jika saja kepalamu ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik daripada kau menyentuh wanita yang tidak halal bagimu."
Why i wrote my opinion here? I want to give you lesson that we are Muslim. Sudah menjadi kewajiban kita untuk berperilaku sesuai yang telah diperintahkan kepada kita. Tidak hanya memenuhi kewajiban solat lima waktu dan puasa pada bulan ramadhan.Tingkah laku kita harus mencerminkan dari apa yang kita yakini, dari apa yang kita pedomani.
Revoulsi Islam harus benar-benar dilakukan. Mengembalikan saudara-saudara kita ke jalan yang telah disediakann oleh Allah tentunya dengan cara-cara yang telah diajarkan dalam syariat. Bukannya kita merasa paling benar tapi kita bersama-sama mencari kebenaran. Dan akan menjadi bom mematikan ketika ada maksiat dan kita tidak ada usaha untuk menghentikannya. Saya mengutip salah satu hadist yang terdapat dalam kitab Arba'in Nawawiyah. Jika kita melihat kesalahan/maksiyat maka ubahlah dengan tanganmu(kekuasaanmu), jika tidak mampu maka dengan lisanmu jika tidak mampu maka dengan hatimu (tidak mengikutinya) dan itu adalah selemah-lemahnya iman.
Wallahu a'lam bis sowab..
Semoga ada manfaat dan perubahan yang akan kita lakukan.
Rabu, 26 Februari 2014
Kelud Meletus, Perubahan yang Dinanti
Baru-baru ini kita yang tinggal di pulau Jawa
merasakan hal menakjubkan yakni meletusnya Gunung Kelud. Atas izin Allah kita
melihat secara langsung kebesaran dan kekuasaan-Nya lewat erupsi tersebut. Itu
baru kiamat sughro, kita sudah dibikin heboh. Kilatan merah yang menyambar
disertai suara petir yang dahsyat membuat kita merinding. Tidak hanya itu,
hujan pasir yang awalnya kita takjub (karena belum pernah lihat
sebelumnya)menjadikan kita ”susah”. Banyak
genting yang bocor, rumah,sekolah, kantor, jalan gag karuan
bentuknya. Itulah yang membuat kita mengucap hamdalah tidak henti-henti karena
selama ini Allah sayang sama kita, hujan yang turun selalu hujan air. Coba
bayangkan kalau setiap hujan yang turun pasir? Setiap selesai hujan kita harus membenahi rumah.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ
مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
"Dan musibah apa saja yang menimpa kamu, maka adalah dengan sebab usaha tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan mu)." (Q.S. Asy Syura: 30)
"Dan musibah apa saja yang menimpa kamu, maka adalah dengan sebab usaha tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan mu)." (Q.S. Asy Syura: 30)
Allah mencipatakan kejadian atau peristiwa karena
ada maksud yang terkandung di dalamnya. Dengan adanya kejadian itu manusia
dianjurkan untuk merenung dan mengambil pelajaran dari berbagai macam peristiwa
yang terjadi. Sesuai ayat diatas bias saja bencana yang kita
alami adalah sebab dari ulah kita sendiri. Entah karena maksiat yang kita buat, atau karena musyriknya suatu kaum. Semua itu adalah peringatan bagi suatu kaum untuk lebih meningkatkan
diri kepada Allah. Dengan segala kekuasaan-Nya, dalam sekejap saja bahaya yang tidak kita
fikirkan dan harapkan akan terjadi.
Kita sudah membahas
dampak-dampak negatif dari meletusnya
Gunung Kelud, tapi perlu diingat bahwa setiap sesuatu yang terjadi itu ada
hikmah dibaliknya. Maka dari itu pertanyaanya
setelah gunung Kelud “jinak” perubahan apa yang kita ciptakan??
Tentu semua jawaban
itu tergantung pribadi masing-masing. Dan tujuan penulisan saya disini adalah
sebagai sarana share dan sarana dakwah bersama. Berikut ini
perubahan-perubahan kita setelah melihat peringatan yang diberikan oleh Allah:
1. Meyakini
bahwa segala sesuatu yang diberikan oleh Allah pasti mempunyaihikmah untuk
hamba-Nya
2. Mengucap
syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah
3.
Lebih memperbanyak
zikir kepada Allah
4. Meningkatkan
keimanan dan ibadah kita kepada Allah
5. Sabar
dengan segala sesuatu yang kita hadapi
6. Melaksanakan Amar Ma'ruf nahi Munkar
Kewajiban Manusia terhadap Allah
Manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan makhluk yang
lainnya. Manusia mempunyai akal untuk berfikir dan hawa nafsu untuk dihindari.
Manusia pun telah diberi kontrak oleh Allah untuk hidup di dunia dengan gaji
yang selalu dapat bonus berlebih. Mulai dari udara, rezeki, makanan, minuman,
dan kebutuhan yang lainnnya. Dan konsekuensi diciptakan manusia oleh Allah
tidak lain hanya untuk beribadah kepada-Nya sesuai dengan firman Allah yang
tertuang dalam QS. Az-Zariyat ayat 56.
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Sudah bisa kita
pahami mengenai hak seorang manusia kepada Tuhan-Nya, karena itulah yang banyak
dituntut manusia sebagai pengharapan timbal balik dari usaha yang dilakukannya.
Dan banyak pula manusia yang hanya meminta hak tanpa melaksanakan kewajiban
atau melalaikannya. Jika dilihat dari sisi proporsional seharusnya antara
keawajiban dan hak itu harus seimbang.
Berikut ini adalah uraian mengenai kewajiban
manusia kepada Allah:
1.
Beribadah kepada-Nya
Seperti
yang tertuang dalam firman Allah dia atas manusia diciptakan oleh Allah untuk
beribadah. Kerja, mencari ilmu, jihad itupun bernilai ibadah. Dan semua hal
dapat dikatakan ibadah atau amal yang
solih jika ada iman dalam diri pelakunya, ada niat yang ikhlas untuk mencari
ridho Allah dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
2.
Bersyukur
Sudah
menjadi adab sopan santun ketika kita menerima sesuatu berupa bantuan, hadiah
kemudian kita mengucapkan terima kasih. Dan sudah selayaknya manusia
mengucapkan tahmid atas semua yang telah diberikan oleh Allah kepadanya sebagai
bentuk pujian untuk Tuhan yang Maha Pengasih. Cara-cara bersyukur yang dapat
kita lakukan,
-
Syukur
dengan lisan, mengucapkan tahmid.
-
Syukur
dengan perbuatan, menggunakan anggota badan untuk banyak beribadah denga amalan
solihah.
-
Syukur
dengan amal, berbagi rizki dengan sesama karena rizki yang kita terima itu
tersimpan hak-hak orang yang membutuhkan di dalamnya.
3.
Khauf
Secara
bahasa khauf berarti takut. Dalam KBBI, khauf adalah kata benda yang memiliki arti ketakutan atau
kekhawatiran. Khawatir sendiri merupakan kata sifat yang bermakna takut
(gelisah, cemas) terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti.
Sedangkan takut adalah kata sifat yang memiliki beberapa makna seperti,
merasa gentar menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan
bencana. Jadi khauf berarti perasaan gelisah atau cemas terhadap suatu
hal yang belum diketahui dengan pasti.
Malam Lailatul Qadar
'Lailatul Qadar (Bahasa Arab: لیلة القدر)
adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadhan. Ayat al-Qur'an diturunkan pada malam ini. Malam ini disebut di dalam al-Qur'an dalam surah
Al-Qadr, dan ia lebih baik
daripada seribu bulan.
Tidak ada yang mengetahui tanggal tepat datangnya malam penuh rahmat ini
karena Allah memang merahasiakannya agar manusia tidak hanya tekun beribadah
hanya di satu hari dan Allah ingin melihat usaha manusia untuk mencari malam
tersebut. Tetapi banyak dari ulama yang memperkirakan bahwa malam lailatul
qadar akan datang di 10 malam terakhir bulan Ramadhan dan di spesifikkan
kembali oleh para ulama’ pada tanggal-tanggal ganjil yakni malam ke-21,
23, 25, 27 atau ke-29. Dan pendapat itu dikuatkan dengan hadis
berikut:
رَأَى رَجُلٌ أَنَّ لَيْلَةَ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ. فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- أَرَى
رُؤْيَاكُمْ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَاطْلُبُوهَا فِى الْوِتْرِ مِنْهَا
“Seseorang bermimpi bahwa lailatul qadar terjadi pada malam kedua puluh tujuh. Maka Nabi SAW bersabda, "Aku melihat mimpi kalian bertemu pada sepuluh hari terakhir, maka hendaklah ia mencarinya (lailatul Qadar) pada malam-malam ganjil." (HR. Muslim)
Malam lailatul
qadar adalah malam yang sangat dinanti oleh orang-orang mu’min. Karena inilah
malam kemuliaan dimana sisebut pula malam 1000 bulan. Orang yang beribadah pada
malam lalatul qadar seperti beramal 1000 bulan lamanya dan akan diampuni
dosa-dosa yang dilakukannya di masa lampau.
مَنْ
يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa qiyamullail pada lailatul qadar karena iman dan mengharapkan perhitungan (pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Berikut ini adalah keutamaan malam lalitul Qadar beserta
do’a-do’a yang bias kita panjatkan di malam penuh berkah ini.
1.
Malam diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah atau disebut juga malam Nuzulul
Qur’an.
2.
Malam yang penuh dengan berkah dimana oleh mengampuni
dosa-dosa orang yang mendapatkan malam mulia ini dan ibadah di malam ini
dinilai seperti ibadahnya selama 1000 builan.
3.
Allah menurunkan malaikat-malaikatnya
termasuk malaikat Jibril untuk menghantarkan rahmat Allah.
Do’a di malam lalatul Qadar
:
عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ
لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ
عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
“Dari Aisyah ia berkata, "Aku bertanya, 'Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?' Rasulullah bersabda, 'Ucapkanlah: Allaahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi, shahih menurut Al-Albani).
Sumber penulis :
http://ms.wikipedia.org/wiki/Lailatul_Qadar
http://www.masuk-islam.com/pembahasan-lengkap-lailatul-qadar-pengertian-lailatul-qadar-keutamaan-ciri-ciri-dalil-dll.html
Rabu, 12 Februari 2014
Menjadi Pemimpin yang Baik..
Banyak sekali kita lihat baleho yang terpampang dipingir jalan berisi foto,
nama partai dan orang yang diusungnya. Wajar karena tahun 2014 ini disebut
dengan tahun politik, tahun pergantian presiden kita yang sudah bekerja 2
kali masa jabatan dan juga tahun "pembaharuan" wakil-wakil kita. Saya
beri kutipan pada kata pembaharuan karena memang itu yang akan kita dalami dan
kita telaah bersama. Ajang mencari suara (kampanye) dengan baleho itu apa juga disebut
dengan pembaharuan? Ajang lomba ngoceh dengan memberi janji-janji itu apa sudah
dapat dikatakan sebagai pembaharuan??
Ya sobat, pembaharuan mempunyai makna adanya perubahan dari sesuatu yang lama menuju ke jenjang yang lebih baik. Jika kita fikirkan, para wakil rakyat itu tidak eman membuang uang jika mereka mendapat kemenangan di kontes pemilu caleg. Lah yang kalah gimana?? Uangnya sia-sia dong?? Bisa-bisa stres itu uang hilang jabatan tak datang.. Padahal udah jelas-jelas dalam islam kita tidak dianjurkan melakukan hal-hal tidak bermanfaat itu. Kita memang diciptakan oleh Allah untuk menjadi pemimpin di bumi ini, tapi bukan berarti untuk meminta dan merengek-rengek meminta jabatan seperti yang ada dalam poster dan janji mereka.
Kita sebagai umat islam sudah sepatutnya mencontoh Rasulullah dan sahabat yang tidak pernah mengajarkan kita untuk melakukan segala hal demi mendapatkan jabatan dan keuntungan semata. Ada suatu kisah dari sahabat yang bernama Abu Dzar. Begini ceritanya, suatu ketika Abu Dzar al Ghifari, bermaksud meminta jabatan kepada`Rasulullah Saw. "Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?", kata Abu Dzar kepada Beliau. Sembari menepuk bahu Abu Dzar, Rasulullah bersabda: "Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar." Demikianlah cerita Abu Dzar seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Sahihnya.
Ya sobat, pembaharuan mempunyai makna adanya perubahan dari sesuatu yang lama menuju ke jenjang yang lebih baik. Jika kita fikirkan, para wakil rakyat itu tidak eman membuang uang jika mereka mendapat kemenangan di kontes pemilu caleg. Lah yang kalah gimana?? Uangnya sia-sia dong?? Bisa-bisa stres itu uang hilang jabatan tak datang.. Padahal udah jelas-jelas dalam islam kita tidak dianjurkan melakukan hal-hal tidak bermanfaat itu. Kita memang diciptakan oleh Allah untuk menjadi pemimpin di bumi ini, tapi bukan berarti untuk meminta dan merengek-rengek meminta jabatan seperti yang ada dalam poster dan janji mereka.
Kita sebagai umat islam sudah sepatutnya mencontoh Rasulullah dan sahabat yang tidak pernah mengajarkan kita untuk melakukan segala hal demi mendapatkan jabatan dan keuntungan semata. Ada suatu kisah dari sahabat yang bernama Abu Dzar. Begini ceritanya, suatu ketika Abu Dzar al Ghifari, bermaksud meminta jabatan kepada`Rasulullah Saw. "Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?", kata Abu Dzar kepada Beliau. Sembari menepuk bahu Abu Dzar, Rasulullah bersabda: "Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar." Demikianlah cerita Abu Dzar seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Sahihnya.
Dalam Hadist lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Muslim, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menasihati sahabatnya Abdurrahman bin Samurah Wahai `Abd ar-Rahman! Janganlah engkau meminta kepemimpinan. Sesungguhnya jika engkau diberikannya dengan pemintaan maka engkau
ditinggalkan (tidak ditolong Allah dalam mengurusnya). Sekiranya engkau diberikannya tanpa pemintaan maka engkau dibantu" (Hr Bukhari dan Muslim).
ditinggalkan (tidak ditolong Allah dalam mengurusnya). Sekiranya engkau diberikannya tanpa pemintaan maka engkau dibantu" (Hr Bukhari dan Muslim).
Sudah bias
kita lihat dari hadis diatas bahwa kita seharusnya tidak meminta jabatan itu.
Tetapi jika kita dipilih atau diberi amanat kita harus siap dengan itu..
berikut ini akan saya beri kriterria pemimpin idaman yang sesuai dengan Syariat
Islam..:
1. Islam, tidak boleh kita menjadikan pemimpin orang kafir
sebagai pemimpin kita
2. Baligh, berakal
3. Laki-laki.
Ketika memperoleh berita bahwa Ratu Kisra di angkat menjadi pemimpin Persia maka Rasulullah saw bersabda:
"Tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan
urusan kekuasaan/ pemerintahan mereka kepada seorang wanita." (HR
Bukhari).
4. Lemah Lembut
5. Berlaku adil
6. Mempunyai pengetahuan yang luas
7. Mengerti dan memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah, sehingga
keti9ka ada permasalahan akan dikembalikan kepada Allah-dan RasulNya (QS. An-Nisa’:59)
8. Mampu mengatur dan memperhatikan kesejahteraan umat.
9. Tidak silau dengan kemegahan dunia, membiasakan diri
hidup sederhana seperti Rasulullah SAW.
10. Tidak meminta jabatan dan amanah terhadap tugas yang
diemban
Langganan:
Komentar (Atom)