Masih sangat terngiang perkataan KH. Ir. Misdi Nurhasan
ketika ceramah Maulid Nabi di pikiran saya. Dalam ceramahnya beliau berpesan, “Jadilah
pribadi yang Qur’ani!”. Perkataan itu diulang-ulang beberapa kali sehingga
membuat saya tertarik untuk mendalaminya. Dan ini yang akan menjadi tema saya
selanjutnya dalam seri “Menghafal Al-Qur’an? Mengapa Tidak?”…
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
(QS
At-Tin :4)
Kita pasti tidak asing dengan ayat diatas. Kita diciptakan oleh Allah sebagai sebaik baik makhluk yang memiliki akal dan nafsu. Dengan nas yang diberikan kepada kita, kita diperintah untuk menggunakannya sesuai dengan syariat yang berdasar kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits.. Kita tidak dapat memahami sempurna jika kita tidak ada keinginan untuk belajar dan mengembangkan pemikiran kita, menambah wawasan kita, dan mencurahkan semua kepada-Nya. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ
تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ
وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ
وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Hai orang-orang
beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadilah : 11)
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang akan dinaikkan derajatnya dihadapan Allah yakni orang yang beriman dan orang yang berilmu. Beriman berarti meyakini dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan melakukan dengan perbuatan. Berilmu berhubungan dengan Iqro' (bacalah!) yang merupakan wahyu pertama yang diturunkan Allah Kepada Rasulullah SAW.
Al-Qur'an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dengan bantuan malaikat Jibril dan diturunkan secara berangsur-angsur yang menjadi rahmatan lil alamin. Al-Qur'an menjadi sumber utama dalam agama islam. Banyak orang Islam yang mengaku beragama islam tetapi sangat jauh dengan Al-Qur'an.
Mengapa bisa demikian??
Karena mereka hanya mengucapkan iman tetapi tidak menjadikannya fondasi dan aplikasi dalam kehidupan mereka. Kita sudah diberi akal oleh Allah yang seharusnya kita gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah baik berupa Aql maupun Naql. Dan dari sini kita bisa lebih membuka dan mengukuhkan niat kita untuk menjadi seseorang yang beriman, berilmu, dan berwawasan Qur'ani.
Mengapa kita bicara tidak bisa??
Sudah disampaikan bahwasanya kita diciptakan oleh Allah menjadi sebaik-baiknya makhluk. Kitapun diberi akal dan diperintah untuk menuntut ilmu oleh Allah. Tidak ada kata
impossible dalam hidup ini. Jika kita sudah bisa merenungi ayat-ayat diatas dan menjadikan akhirat sebagai tujuan hidup utama kata menghafal akan menjadi sesuatu yang akan menarik kita, sebagai magnet yang akan mendekatkan kita dengan-Nya dan dengan firman-Nya. Semua itu bermula dari niat, hilangkan kata tidak bisa dan gantilah dengan kata Aku Pasti Bisa! Disini saya akan mengutip fadilah meghafal Al-Qur'an yang saya harap bisa membakar semangat teman-teman untuk menghafal Al-Qur'an. :
Fadhail Dunia
1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat
rabbani yang datang dari Allah
2. Al Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi
penghafalnya
3. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi
4. Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu
5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah
yang berada di atas bumi
6. Menghormati seorang hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah
Fadhail Akhirat
7. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi
penghafal
8. Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga
9. Para penghafal Al Qur’an bersama
para malaikat yang mulia dan taat
10. Bagi para penghafal kehormatan berupa
tajul karamah (mahkota kemuliaan)
11. Kedua orang tua penghafal Al Qur’an
mendapat kemuliaan
12. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak
mendapatkan pahala dari Al Qur’an
13. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang akan
mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi
14. Pikiran yang jernih.
15. Kekuatan memori.
16. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
17. Senang dan bahagia.
18. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
19. Mampu berbicara di depan publik.
20. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan
dari orang lain.
21. Terbebas dari penyakit akut.
22. Dapat meningkatkan IQ.
23. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
(http://nasrudiyanto.abatasa.co.id/post/detail/15757/23-keuntungan-menghafal-al-quran)